"Dari pengalaman bertahun-tahun membangun, ternyata membangun sebuah kota di kepulauan terutama yang terpencil di kawasan paling timur Indonesia memerlukan sentuhan-sentuhan dari para pemikir-pemikir dan perencana-perencana pembangunan," ujar Walikota Tual dalam sambutannya.
Sebagai walikota yang belum lama dilantik, katanya, sumberdaya manusia menjadi investasi terpenting guna membangun Kota Tual. Hal itu sesuai dengan visi dan misi saat dirinya maju sebagai calon Walikota, yaitu mengutamakan kualitas sumberdaya manusia dan ekonomi kerakyatan.
"Itu yang penting dari kami. Dua hal inilah yang menjadi orientasi kami dan pilihan kami jatuh pada UGM. Sebagai daerah otonom baru yang berada di kawasan Indonesia paling timur tentu kita butuh perhatian dan bantuan," tambahnya.
Dalam perjalanannya, kata Tamher, Kota Tual di Provinsi maluku Tenggara menjajagi kemungkinan untuk menjadi provinsi baru. Namun hingga kini belum terealisir.
"InsyaAllah 2010 keatas kita mengarah kesana, karena pertimbangan-pertimbangan untuk menjadi provinsi sudah terpenuhi. Syarat memiliki 5 daerah tingkat II, syukur Alhamdullilah kita sudah memiliki itu dan terpencar di 5-500 pulau. Oleh karenanya, aksesbilitas dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat terasa sulit kalau kita tetap berada dibawah Ambon," tambahnya.
Sementara Rektor menyambut baik kerjasama ini dan dengan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki UGM akan dicoba untuk mendengarkan dan menggambarkan cita-cita masyarakat Tual. Cita-cita sebagaimana yang menjadi visi Walikota Tual.
"Akan kami coba gambar bersama Kantor Walikot Tual. Apabila gambar cita-cita itu indah tentu UGM akan membicarakan bagaimana menuju cita-cita tersebut. Sebagaimana yang digambar dan diinginkan masyarakat Tual," jelas Rektor (Humas UGM)
Sumber :
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1673
10 Desember 2010
Sumber Gambar:
http://www.flickr.com/photos/denny83/573822461/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar